Thursday 20 December 2012

1 Undian Liga Champions Milan Bertemu Barca, Madrid Lawan MU

Nyon - Hasil pengundian babak perdelapanfinal Liga Champions sudah dilakukan. Hasilnya, AC Milan bertemu lagi dengan Barcelona, sementara Real Madrid akan bertemu raksasa Inggris, Manchester United.

Dalam undian yang dilangsungkan di Nyon, Swiss, Kamis (20/12/2012) sore WIB, UEFA terlebih dulu mendoakan Tito Vilanova yang kini tengah terbaring sakit lantaran penyakit tumornya kambuh lagi. Tak lama setelahnya, Eks gelandang Liverpool dan Real Madrid yang kini jadi duta final Liga Champions 2013, Steve McManaman, dan Competition Director UEFA, Giorgio Marchetti, melakukan undian.

Galatasaray menjadi tim pertama yang diangkat dari pot undian. Raksasa Turki tersebut kemudian mendapatkan Schalke 04 sebagai lawannya. Selanjutnya, Celtic menjadi tim ketiga yang diundi dan mendapatkan Juventus sebagai lawannya.

Laga-laga seru mulai tercipta setelahnya. Arsenal mendapatkan Bayern Munich sebagai lawan, lalu dua big match lainnya: Milan vs Barca dan Madrid vs MU. 

Seperti dilansir Opta, Milan hanya pernah menang tiga kali dalam 13 pertemuan dengan Barcelona. Sedangkan Madrid tiga kali melaju ke babak selanjutnya dalam empat pertemuan dengan MU di babakknock out. 

Leg pertama babak perdelapanfinal akan berlangsung pada 12, 13, 19, dan 20 Februari 2013. Sementara leg kedua akan berlangsung pada 5, 6, 12, dan 13 Maret 2013.

Hasil Undian Babak Perdelapanfinal Liga Champions

Galatasaray vs Schalke 04
Celtic FC vs Juventus
Arsenal vs Bayern Munich
Shakhtar Donetsk vs Borussia Dortmund
AC Milan vs Barcelona
Real Madrid vs Manchester United
Valencia vs Paris St Germain
FC Porto vs Malaga



( roz / din )Rossi Finza Noor - detikSport

0 Wisata Baduy Banten - Rangkasbitung

Budaya Masyarakat Baduy rangkas bitung, Sumber blog Uang Di Internet

Kawasan yang dihuni masyarakat Baduy di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, saat ini terancam terdesak oleh perkebunan kelapa sawit. Perilaku dan budaya masyarakat Baduy perlu dilindungi. Kawasan yang dihuni masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar harus dijadikan cagar budaya yang tidak boleh disentuh oleh kepentingan apa pun, ujar Sosiolog Raidwan Saidi yang dahulu lebih dikenal sebagai politisi/anggota DPR RI dari PPP.

Masyarakat Baduy pada hakikatnya sangat terbuka terhadap masyarakat lain yang ingin mengunjungi kawasan permukiman mereka. Tentu saja harus menaati larangan yang ditentukan masyarakat tersebut. Ini dimaksudkan untuk menjaga kelestarian budaya dan lingkungan masyarakat Baduy tersebut, baik Baduy Luar maupun Baduy Dalam. 

Larangan tersebut ialah membawa radio dan perangkat elektronika lainnya, membawa alat musik dan memainkannya, membawa senapan angin, menangkap dan membunuh binatang yang ditemui dalam perjalanan, membuang sampah sembarangan termasuk puntung rokok, meninggalkan api bekas masakan, menebang dan mencabut pohon, membawa dan mengonsumsi minuman keras, menggunakan sabun dan pasta gigi jika mandi di sungai, serta mengambil gambar/ memotret. 

Memotret atau mengambil gambar diperkenankan hanya di Baduy Luar. Itu pun terbatas pada tempat-tempat tertentu, dan harus sepengetahuan tokoh masyarakat Baduy Luar. 

Menurut Jaro Dainah, larangan-larangan tersebut tidak boleh dilanggar. “Orang yang masuk ke sini mesti menaatinya,” tuturnya bersungguh-sungguh. Aturan atau pantangan yang begitu banyak itu berasal dari agama leluhur mereka, yaitu Sunda Wiwitan. 

Salah satu tempat tinggal masyarakat Baduy ialah Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar. Di desa ini, tinggal Baduy Luar maupun Baduy Dalam. Bila ingin menuju ke permukiman Baduy Dalam, harus melewati permukiman Baduy Luar di Desa Kanekes ini. 

Desa ini dipimpin oleh kepala desa atau disebut jaro. Kepala desanya bernama Dainah. Jadi lebih dikenal dengan sebutan Jaro Dainah. Kepala desa yang dalam kesehariannya mengenakan pakaian adat serba hitam dengan tutup kepala hitam pula, mudah ditemui. 

Layaknya juru penerang atau guide, Dainah tak merasa enggan untuk memberikan penjelasan yang dibutuhkan setiap orang yang ingin masuk wilayahnya hingga ke jantung wilayah Baduy Dalam. 

Tidak Sulit
Menuju ke kawasan permukiman Baduy tidak sulit. Bisa ditempuh dari Jakarta menggunakan kendaraan pribadi. Melewati jalan tol dari Jakarta menuju Serang, keluar di pintu Tol Cikupa. Kemudian menuju ke Rangkasbitung, ibu kota Kabupaten Lebak. Paling tidak memerlukan waktu empat jam dari Jakarta untuk sampai ke Rangkasbitung. 

Di Kota Rangkasbitung, ada dua penginapan berkapasitas sekitar 100 kamar bertaraf melati. Penginapan yang dilengkapi berbagai fasilitas yang cukup memadai, seperti kolam renang dan ruang pertemuan, ini bertarif Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per malam. 

Untuk dapat menemui masyarakat Baduy yang terdiri dari Baduy Luar dan Baduy Dalam, dari penginapan menuju Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, hanya memakan waktu sekitar 45 menit dengan kendaraan pribadi. Bagi yang ingin menggunakan angkutan umum juga tersedia bus ukuran 3/4. 

Memasuki kawasan Desa Kanekes, pengunjung terlebih dahulu akan menemui beberapa rumah dan kios-kios kecil yang berada di bibir lorong yang cukup lebar. Di desa ini terdapat lapangan beraspal yang cukup luas. Di tengah lapangan luas yang digunakan untuk lahan parkir kendaraan, dan juga berfungsi sebagai terminal angkutan umum ini, terdapat patung sepasang orang Baduy lengkap dengan beberapa peralatan untuk bercocok tanam. 

Sementara kios yang ada di seputar lapangan beraspal dan di sepanjang jalan batu bersemen menuju kawasan penduduk Baduy Luar, menjajakan berbagai benda cendera mata, baik khas Baduy maupun kain batik. Selain itu, ada pula kios yang merangkap sebagai tempat menjahit pakaian khas Baduy serta menjual kebutuhan sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako), seperti gula, kopi, minyak goreng dan garam. 

Setelah berjalan kaki sekitar satu kilo meter ke dalam, akan terlihat sebuah tugu yang berdiri tegak di atas lahan seluas sekitar 100 meter persegi. 

Untuk melewati tugu tersebut pengunjung harus menaiki anak tangga (undakan) yang cukup tinggi dan terjal. Di balik tugu tersebut mulai terlihat rumah-rumah adat Baduy. Penghuni rumah-rumah yang beratap daun lontar dan berlantai kayu berbentuk rumah panggung itu, adalah masyarakat Baduy Luar. 

Di beberapa rumah, tampak beberapa orang perempuan tengah menenun dengan peralatan tenun tradisional sederhana untuk membuat selembar kain sarung dan kain bahan pakaian yang umumnya berwarna gelap. Kain sarung hasil tenun kaum perempuan Baduy Luar dijual dengan harga antara Rp 20 ribu hingga Rp 40 ribu per lembar. 

Tidak sulit berkomunikasi dengan masyarakat Baduy Luar yang memang sudah akrab dengan pola hidup masyarakat pada umumnya. Meski begitu tidak terdengar suara radio dan televisi. Bahkan, listrik hanya tersambung hanya sampai di tugu atau beberapa ratus meter dari pondok sebuah keluarga Baduy Luar yang terdepan. Yang terdengar suara kicau burung dari pohon rindang yang berada di sekitar tempat tinggal mereka. 

Hutan alam yang masih lestari diwarnai dengan kicauan burung yang bebas berlompatan di atas dahan, merupakan salah satu keindahan yang dimiliki masyarakat Baduy. 

Baduy Dalam
Baduy Dalam terdiri dari tiga kampung yang dianggap keramat, yaitu Cibeo, Cikesik, dan Cikartawana. Ketiga kampung ini dihuni sekitar 500 orang. Warga ketiga kampung itu disebut “Urang Kejoron” atau Baduy Dalam. Masing-masing kampung dipimpin oleh Puun, pimpinan agama dan adat Baduy. Mereka memimpin secara turun-temurun. Mereka tinggal di tiga kampung tersebut. 

Untuk menemui masyarakat Baduy Dalam, pengunjung harus melakukan persiapan fisik yang memadai. Perjalanan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Waktunya setengah hari sendiri. Itupun kalau tanpa istirahat. Kalau terlalu banyak istirahat maka waktunya lebih dari delapan jam. 

Bila dalam perjalanan pulang, hari telah malam maka tamu tidak diperkenankan bermalam di permukiman Baduy Dalam. Bila terpaksa maka harus membawa perlengkapan sendiri untuk bermalam di jalan. 

Jalan setapak untuk masuk ke wilayah Baduy Dalam sangat licin meski matahari menyengat bumi. Kewaspadaan juga harus tetap terjaga ketika meniti jembatan-jembatan bambu yang pada umumnya cukup licin, yang menghubungkan wilayah yang satu dengan wilayah lainnya. 

Pemandangan menuju ke Baduy Dalam ialah berupa hutan dengan pepohonan rindang menjadi atraksi yang indah. Sesekali di hutan yang sunyi terdengar beberapa anak kecil tengah bercanda ria sembari mencari ranting-ranting kering dan membabat rumput serta tumbuhan parasit yang menjalar di batang pohon besar. 

Kayu dan ranting kering akan digunakan untuk memasak, sedangkan daun-daun segar yang dikumpulkan untuk pakan ternak kambing yang milik mereka. 

Suka Bergaul
“Kami suka berkenalan dan bergaul dengan anggota masyarakat lainnya,” tutur Djuli, pemuda Baduy Dalam yang tengah berkunjung ke rumah kerabatnya di tepi Desa Kanekes. 

Djuli yang mengenakan stelan pakaian khas Baduy Dalam berwarna serbahitam dengan ikat kepala berwarna putih sengaja keluar dari desanya untuk berjualan beberapa barang kerajinan, seperti topi dan tas yang dibuat dari akar pohon. 

Dia mengakui untuk mencapai tepi desa Kanekes, dia harus menempuh perjalanan selama hampir empat jam dari tempat tinggalnya. Pemuda berkulit putih dan berperawakan sedang itu, menemui serombongan guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas bersama rombongan dari Kantor Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata yang berkunjung ke desa Kanekes. 

Dengan bahasa Indonesia yang cukup lancar, ia menunjukkan sebuah kartu nama seorang pimpinan perusahaan yang berkantor di gedung BRI, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta. 

Kartu nama itu diperolehnya ketika pimpinan perusahaan itu berkunjung ke tepi desa Kanekes beberapa waktu silam. Djuli mengaku dirinya memperoleh pesanan beberapa potong kain sarung dan pernik-pernik lain hasil kerajinan orang Baduy Dalam. Untuk memenuhi permintaan itu, Djuli pernah berkunjung ke Jakarta beberapa kali dengan berjalan kaki. 

“Dari tempat saya tinggal sampai ke Jakarta, dibutuhkan waktu selama dua hari jalan kaki,” katanya sambil tersenyum. 

Djuli tidak hanya sekali, tetapi sampai dua kali mengunjungi sahabatnya di Jakarta itu. 

Dalam melakukan perjalanan, menurut pengakuan Djuli, ia tak merasa khawatir kehabisan bekal makanan atau kesulitan tempat menginap. “Saya selalu dapat tumpangan menginap dari kawan-kawan yang ditemui di perjalanan,” tuturnya. 

Masyarakat Baduy Dalam memang sangat bersahaja, mereka memegang teguh petuah dan aturan yang telah turun-temurun dianut mereka. Larangan menggunakan kendaraan bermotor, misalnya, masih terus dipatuhi hingga saat ini. Masyarakat Baduy pada dasarnya memeluk agama Islam. 

Utamakan Kejujuran
Komunitas masyarakat Baduy yang tinggal di pegunungan Halimun dengan ketinggian 1.929 meter dan Gunung Kendeng dengan ketinggian 2.764 meter di atas permukaan laut, menurut Peneliti Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, Bandung, Nandang Rusnandar, berdasarkan berbagai penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli baik asing maupun dalam negeri yang dilakukan sejak tahun 1832 hingga saat ini, menunjukkan masyarakat Baduy amat terbuka untuk menerima kehadiran siapa pun di lingkungan. 

Penelitian yang dianggap paling sempurna mengenai masyarakat ini, lanjutnya, adalah yang dilakukan oleh Kementerian P dan K tahun 1959 dengan tenaga pelaksana Surya Saputra yang ditulis dalam sebuah buku sebanyak 13 jilid. 

Masyarakat Baduy, lanjut Nandang Rusnandar yang berbicara dalam acara “Jelajah Budaya” yang diselenggarakan oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata akhir Juni lalu, menurut penelitian itu adalah masyarakat yang mengutamakan kejujuran seperti anak-anak, menjunjung tinggi harkat manusia, kehidupan selaras dalam keluarga, dan memiliki toleransi tinggi yang muncul sebagai naluri. 

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Nandang Rusnandar membantah munculnya kelompok masyarakat Baduy Luar sebagai akibat sanksi yang dijatuhkan akibat pelanggaran. 

“Masyarakat Baduy Luar muncul karena pilihan sendiri. Biasanya disebabkan keinginan untuk ikut berkembang seperti masyarakat lain di luar Baduy. Artinya, tidak tahan dengan aturan-aturan yang mesti ditaati,” tuturnya. 

Pelanggaran adat, menurut dia, diselesaikan secara adat yang umumnya berakhir dengan musyawarah dan untuk mencapai mufakat. Tetapi bila masalah yang dihadapi menyangkut tindak kriminal. Kepala Adat (Jaro) melaporkannya kepada Polisi. Masyarakat Baduy memang menjunjung tinggi aturan yang berlaku,” kata Nandang Rusnandar yang ketika berbicara mengenakan pakaian khas Baduy. 

Menyinggung tentang asal masyarakat Baduy, dia mengatakan, berdasarkan beberapa hasil penelitian, masyarakat Baduy merupakan pendatang yang berasal dari Banten Girang, yang sengaja mengasingkan diri akibat kejaran dari pihak yang menyebarkan agama Islam. “Jika kita berbicara secara jujur, masyarakat Baduy adalah asli penduduk setempat,” tambahnya. 

Mereka menerangkan bahwa mereka adalah orang Sunda asli. Dan lagi mereka tak mau menyebut dirinya sebagai orang Baduy tetapi orang Kanekes atau orang Rawayan seperti nama sungai yang melintas di daerah mereka. 

Tidak Layak DTW
Sosiolog dan Peneliti Enjat DJ mengatakan, Baduy Dalam tidak layak dijadikan daerah tujuan wisata (DTW), “Meski membuka diri, mereka tidak pantas dijadikan tontonan. Kami juga merasa khawatir bila daerah mereka dijadikan daerah wisata kelestarian alam yang hingga kini mereka jaga dengan baik bisa menjadi rusak,” tandasnya. 

Enjat DJ menyatakan, suku Sunda Wiwitan ini memiliki peninggalan tradisi megalitik. Peninggalan itu berupa punden (sebuah bangunan yang dipuja dan dikeramatkan) berundak (beranak tangga) ialah Punden Berundak Arca Domas, Punden Berundak Sangka Kosala, Punden Berundak Lebak Sibedug dan Punden Berundak Batu Geong Citaman. 

Menurut pengamatannya, Punden Berundak Lebak Sibedug yang terletak di pinggiran Kampung Cibedug, Desa Citorek, Kecamatan Cibeber, Lebak hanya sesekali dikunjungi oleh orang-orang Baduy. Hal serupa juga terjadi pada Punden Berundak Sangka Kosala yang terletak di kampung Lebak Sangka, Desa Lebak Gedong, Kecamatan Cipanas. 

“Meski begitu mereka yakin kedua punden berundak tersebut memiliki kaitan erat dengan mereka. Punden berundak yang masih dihormati masyarakat Baduy adalah Arca Domas. Arca ini masih dijaga hingga saat ini,” tutur Enjat DJ. 

Punden Berundak Arca Domas yang terletak di sebelah Selatan Kampung Cikesik, merupakan bangunan punden berundak yang memiliki 13 undakan di tingkat paling atas terdapat sebuah batu tegak berukuran besar. Batu tersebut dipercaya sebagai lambang Batara Tunggal, Sang Pencipta Roh. 

Punden Berundak tersebut berada di luar wilayah permukiman masyarakat Baduy sekarang ini. Konon dahulu kala, mereka tinggal di dekat pepunden tersebut. Namun karena terdesak, masyarakat Baduy menyingkir dan tinggal di wilayah sekarang ini. 

Namun demikian masyarakat lain di sekitar pepunden itu tetap menghormati keberadaan pepunden tersebut. 

Masyarakat Baduy terus berjuang untuk melestarikan alam yang ada di sekitarnya. Mereka percaya bahwa alam yang lestari merupakan sumber kehidupan yang tak ada habisnya.

0 Tempat Kuliner Di Jakarta

Kuliner Jakarta, Sumber : Blog Uang Di internet

Anda suka jalan-jalan, mengunjungi suatu daerah dan mencicipi makanannya? Jakarta, Indonesia mini, tentu saja menyediakan banyak pilihan bagi anda yang hoby “makan-makan”. Inilah daftarnya.

A. BUBUR AYAM
Bubur Ayam Cikini, depan KFC (malam)
Bubur Ayam Hotel Indonesia (malam)
Bubur Ayam Jl. Tanjung, Menteng
Bubur Ayam Cideng, Ps. Cideng Tanah Abang (malam)
Bubur Ayam Sukabumi, Tebet
Bubur Ayam Senayan: yang enak yang di depan Istora, mobil Ijo (Minggu
pagi)
Bubur Ayam Sukabumi, Jl. Radio Dalam, pas tikungan
Bubur Ayam depan RS Pondok Indah (pagi)
Bubur Ayam Sawangan, depan Polsek Sawangan, Cinere (pagi)

B. NASI GORENG
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih (malam)
Nasi Goreng Jl. Lembang, Menteng: jangan salah pilih cari yang
rame dikunjungi orang
Nasi Goreng Jl. Lombok, Menteng
Nasi Goreng Sosis, seberang Lippo Menteng depan ex Nanaban Tei
Nasi Goreng Sea Food Cikini, dekat KFC
Nasi Goreng Kambing Bakti, dekat Senopati, masuk dari Pom Bensin
Senopati
Nasi Goreng Pekalongan, Jl. Fatmawati, Pondok Labu, depannya ex.
Circle K
Nasi Goreng Jl. Daksa: tau deh sekarang masih buka apa ngga…?

C. NASI UDUK / WARTEG
Nasi Uduk Mas Miskun, Jl. Kramat Raya, dekat Hotel Acacia
Nasi Uduk Gondangdia, di bawahnya Fly Over Kereta Jl. Gondangdia Lama
Nasi Uduk Babe Saman, Jl. Kebon Kacang II, kalau nggak salah

Warteg Warmo, Tebet: setiap orang pasti tahu
Nasi Uduk Dikun, depan Komp. Pertanian, Ps. Minggu
Warteg Setia, Jl. Fatmawati, depan Ps. Mede: tempat makan selebriti

D. BAKMI / BAKSO / YAMIN
Bakmi Udin, Jl. Besuki, deket SD Besuki, Menteng
Bakso / Mie Bakso Jl. Tanjung
Mie Ayam Gang Kelinci: katanya sih yang enak di Gang Kelinci Ps. Baru
Bakmi Ps. Cikini
Bakso Komplek IKJ, deket Bioskop 21: tongkrongannya anak-anak IKJ
Bakso / Siomay LIA Pramuka
Bakso Matraman, di Jl. Matraman Raya, sebelahnya SD Marsudirini: Es
Durennya ennak tennan….
Mie deket gereja, depan PARKIT, Sabang
Bakmi Tropik, Ambassador Mall, Jl. Casablanca
Mie Lomie, Karet: awas ada Babi-nya
Baso Lapangan Tembak, Senayan
Mie Ayam Buncit, di Jl. Warung Buncit
Mie Engkoh, depan Komp. Pertanian Ps. Minggu
Bakso Titoti, dari Pancoran kira2 400m dari Goro sebelah kiri jalan
Bakmi Boy, Ps. Mayestik, Jl. Cikajang
Bakso Bola Tenis, dekat Lapangan Blok S (malam)
Bakso/Siomay Blok S, depannya RS Kebayoran: eh..Es Podengnya enak
juga
Bakmi Pangsit depan RSB Asih, Melawai (BARU)
Bakmi Permata, Permata Hijau, dekat Tops Supermarket
Cwie Mie Malang (HCM) di Arteri Simatupang, KTS & Arteri Pondok Indah
(depan Pom Bensin)
Baso Tirta Marta Pondok Indah, depannya Sekolah Tirta Marta: Mie Ayam
dpn gardu juga enak
Mie Yamin Tri-M Pondok Indah, pdi pertokoan dekat Ora et Labora PI
Bakmi Villa, belakang Villa Cinere Mas, Jl. Karang Tengah, Cinere

E. AYAM GORENG / BAKAR
Ayam Goreng Pemuda, Jl. Surabaya, Menteng; Casblanca
Ayam Bakar Menteng, seberang Menteng Plaza
Pecel Ayam Bu Bambang, Ps. Benhil
Ayam Bakar Jl. Denpasar, Kuningan, dari Casablanca sebelah kanan
jalan (BARU)
Ayam Berkah, Blok M belakangnya SMP 56: yang enak yang tenda kuning,
sambelnya mantap…
Ayam Taliwang, Tebet; Jl Wolter Monginsidi; Jl. P. Polim samping
Apotik Jaya
Ayam Bakar SoGO (Somay Gope’), dari arah Halim ? Bekasi, sebelum Hero
Kalimalang, kiri

F. SEA FOOD
Sea Food Rawamangun, deket Ps. Rawamangun
Sea Food 99, Kp. Melayu, dekat RS Mitra Keluarga
Ikan Tude, Jl. Blora
Sea Food di Pertokoan Bintaro Sektor 9, belakang Mc Donald Sektor 9
Sea Food depannya Bunderan PSKD IV Blok M
Sea Food Baruna, pojokan depannya Balemang Cafi
Sea Food Muara Angke: bisa beli Ikan (milih sendiri) dan minta
bakarin disana.
Ikan Bakar kambing “BABE LILI”, Jl Cemara depan Graha Martha Tilar

G. SATE
Sate Kambing Jalan Karawang (makan siang)
Sate Ayam bunderan Kolam Lembang
Sate Kambing pojokan jalan Sabang, depan kantor Polisi: ngantri
selalu
Sate Kambing Ny. Semarang, Megaria/Metropole
Sate Kambing Jono, Jl. Pejompongan
Sate Pancoran, Jl Raya Ps. Minggu, deketnya ILP
Sate Kambing Bu Yanti, Duren Tiga
Sate Blok S, tetanggaan ama Baso Blok S, depan RS Kebayoran
Sate Cikajang, Ps. Santa
Sate Apotik Jaya, Panglima Polim
Sate Ayam Jl. Samba
Sate Ayam depan RS Pertamina: uenakk!
Sate Hadori, Jl. Bangka, cabangnya Bandung: katanyaJ
Sate Ayam di pertokoan Pondok Indah Plaza, dekat Mc Donald Pondok
Indah Plaza (malam)
Sate Tri-M Pondok Indah, di pertokoan deket Ora et Labora Pondok
Indah (siang)
Sate Kambing Pak Haji Jl. Karang Tengah, dekat perempatan Lb. Bulus
(Hero Lb. Bulus) ? Kr.Tengah

H. STEAK
Steak Cemara Art & Curio, Jl. Cemara
Steak di dalam pelataran Komplek Taman Ismail Marzuki IKJ
Steak 41, Jl Tendean, sebelahnya Golden Truly
Steak Rollies, di Kampung Tenda Semanggi: Chicken Steak nya enak,
murah lagi
Bebek Balap, di Tenda Bis Tingkat Semanggi
Steak AG Blok S, sebelahnya baso, somay Blok S
Abuba (Abu Bakar), Cipete: awas banyak asep!
Kemang Steak, Jl. H. Nawi

I. GULAI / TONGSENG
Deketnya Mesjid Sunda Kelapa
Sepanjang Jalan Karawang
Jl. Mendut, deketnya Prambors, pas tikungan deket KONTRAS
GULTIK (Gule Tikungan): ada yang bilang Gule Tikus…..hiiii:-)
Sepanjang Bunderan Bulungan Blok M, awas banyak Pe*%#K- nya

J. SOTO / SOP
Sop Buntut, deketnya Mesjid Cut Mutiah, siang doank, kadang-kadang
jam 13.00 udah abis
Soto Mie Jl. Cilacap, Menteng
Soto Mie YPK, depan RSB YPK, Jl. Gereja Theresia
M. Soleh Kumis 999, Jalan Blora
Soto Madura Ps. Baru, di pojokan seberang jalannya Mesjid Istiqlal
Soto Mie Jl. Lautze, Ps. Baru
Soto Madura Gubeng, Jl. Juanda, Sebelah Bank Mandiri (d/h Bank Exim)
Sop Buntut-nya Hotel Borobudur
Coto Makassar Kelapa Gading, Jl. Boulevard
Soto Betawi, tembusannya jalan Minangkabau
Soto Gebrak, di Lapangan Ros Tebet, yang enak pas tikungan, deketnya
tukang Ban
Sop Konro, Makasar, di Jl. Lap Ros Tebet, awas ngantri
Sop Kambing Irwan, seberang RSB Asih, Melawai
Soto Kudus Blok A
Soto Ayam UKI Cawang letaknya di tengah lapang, agak terperosok ke
dalam
Soto/Sop Ayam By Pass, di prempatan depannya Samsat Cipinang, yang ke
arah tembusan Otista, sebelah kiri setelah lampu merah
Soto Ayam Ambengan Surabaya, Jl. Walter Monginsidi
Soto Kudus Blok M, Jl. Radio Dalam

K. JAWA / SUNDA
Pecel Lele, Jl. Juanda depan Bank DKI
Dapsun (Dapur Sunda), (1) Jl Cipete 200m dari Golden Truly; (2) Jl.
Gatot Subroto ex MBAU
Dapur Sunda Laksana, sebelah Bakmie GM Melawai
Gudeg di dalam Ps. Cikini
Gudeg Mbak Trie, depannya Lintas Melawai Club
Gudeg Lesehan Blok M, deketnya 5 a sec Blok M, Jl. Panglima Polim
Gudeg Lesehan deketnya Hotel Melawai: Sorry disini juga banyak
PE..*#%..K nya

L. SUMATERA
Jalan Kramat deket Fly Over Senen, aneka masakan Padang di jual
disana
Sate Padang depan supermarket Tip Top, Rawamangun
Sate Padang seberang Lippo Menteng
Sate Padang Goyang Lidah depan Cinere Mall
Sate Padang Mak Syukur, Food Court Pasaraya Blok M
Sate Padang, Plaza Pondok Indah, yang jualan Bo’ong kebanyakan udah
bukan orang Padang lagi
Soto Padang Jl. Pintu Air, Ps. Baru
Restoran Aceh di Ps. Baru, deketnya Antara: Masakannya dicampur pake
rempah-rempah, termasuk Ganja, tapi ueenaakk
Rumah Makan Medan Jaya, Gule Kepala Ikan sama Asam: ganja (?) nya Ok
banget
Ayam Pop RM Sederhana: paling enak sih yang di Sabang

M. ASIA
Remaja (Chineese), Komp. Mal Kelapa Gading
Tanpa Nama (Jepang), Jl. Kebun Binatang, Cikini
Roku-roku (Jepang), sepanjang Jl. Fatmawati (dekat 5 a sec)

N. GADO-GADO / KETOPRAK
Gado-gado Jl. Tanjung, depannya Rumah Ponco, deket rumahnya Bambang:
awas banyak tentara
Gado-gado Jl. Cemara (dekat Ps. Boplo), bumbunya pake kacang mede
Gado-gado Jl. Kertajaya, jejeran Jl. Adityawarman
Gado-gado Jl. Kertanegara
Gado-gado Jl. Daksa
Ketoprak Jl. Sunda (dekat Sarinah), deketnya GM sama Inter Studi
Ketoprak Jl. Borobudur kalo ini deket kantor Divisi Tehnik Masima
Ketoprak di Lapangan Parkir Pacuan Kuda Pulo Mas
Ketoprak Atma Jaya, didalem Kantin Kampus Unika Atma Jaya: hehehehe
bisa ngutang
Ketoprak STEKPI, dekat lapangan parkir STEKPI
Ketoprak Jl. Ciragil
Ketoprak Jl. Cikajang

O. SIOMAY / BAKPAU / LUMPIA
Siomay Dorongan Borobudur
Siomay Bulungan, depan GOR Bulungan
Siomay Bandung, Jl Cipete.
Siomay Senayan, Plaza Senayan Lt. Dasar, dekat Hero
Bakpau Theresia, dekat kompleks Gereja Theresia
Lumpia Jakarta, Jl. Pecenongan

P. PEMPEK / OTAK-OTAK
Pempek Jl. Garuda, Kemayoran
Pempek Jl. Radio Dalam
Pempek di depan Lapangan Blok S, sebelah salon: Top!!
Otak – otak Jl. Sangaji, Tanah Abang:mahal oi… tapi es kelapa +
kopyornya enak lho!
Otak-otak deketnya Mesjid Istiqlal: yang jualan pake dorongan

Q. MARTABAK / KERAK TELOR
Martabak Favorit Rawamangun, depannya Apotik Rini Rawamangun / Tiptop
Martabak Mesir Kubang, Jl. Sahardjo
Martabak Bandung, di Manggarai jalan Minangkabau (3A kalau nggak
salah mereknya)
Martabak Tendean, di Restoran Mbok Berek Tendean
Martabak Bandung Fatmawati, deket Perempatan Cipete, yang enak yang
sebelahnya Toko Karpet
Martabak Spotlite, (1) Jl. Fatmawati; (2) Jl. Cinere Raya
Martabak Bandung Blok M, deketnya Duta, Barito
Martabak Pela, cabangnya martabak Barito
Martabak Bangka yang deket RCTI, deket toko buah
Kerak Telor PRJ, pokoknya kalo yang jual orang Betawi pasti enak

R. TAHU / TOGE GORENG
Tahu Isi Tiptop, Rawamangun
Toge Goreng Ps. Baru, belakang Metro, Gg. Tua Pek Kong
Di Jalan Ateri Pondok Indah, sebelon perempatan Komplek KOSTRAD (sore-
malam)
Di pelataran RuKo Pondok Indah Plaza, biasanya mangkal deket Mc
Donald

S. ES / JUICE
Juice Duren Ps. Cikini
Es Doger Jl Besuki
Es Krim Ragusa (Italia), Jl Veteran
Es Duren Matraman, Jl Matraman Raya
Es Kelapa / Kopyor – Otak-otak Jl. Sangaji
Es Doger / Es Kelapa Jl. Karawang
Es Palu Butung, jualannya di Sop Konro, atau restoran Makasar
Es Podeng Blok S, temenannya Sate Blok S

T. ASINAN / RUJAK
Asinan Jl. Kamboja, depan Tiptop Rawamangun
Rujak Ulek/Serut/Juhi di Jl. Sabang depan Robinson
Di depan Markas KODAM JAK-SEL, dari Jl. Arteri Pondok Indah,
yang mo ke PI, pas di perempatan KOSTRAD, belok kiri, * 100 meter
sebelah kiri (ada pas siang doank)
Rujak Aceh di Pasaraya Blok M

U. KUE
Kue coklat Maison Benny, Jl. Cikini, dekat TIM
Pistales SMA III, Jl. Setia Budi
Kue Tradisional Ny. Ali, Jl. Kramat Pela
Toko Kue TV Jl. Cikajang: enak!!!
Martin, Pal Merah

V. ROTI BAKAR
Roti Bakar Edi, terkenal sejak jaman taon 80?an, di Jalan Daksa, ada
jualan Nasi Uduk + Ayam, kalo pesen bilang aja, Nasi Uduk Ayam Injek-
injek
Roti Bakar Wiwied, Jl Fatmawati, depannya ATM BCA Fatmawati, deket
Komp. Keuangan
Roti Bakar Pondok Indah, deket RS Pondok Indah
Roti Bakar di Bunderan PSKD IV Blok M
 

Berita ONLINE Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates